Minggu, 10 Oktober 2010

Kembara Walet!


terkulai langit berpapasan matahari

horison mengepung wadah besi putih, hitam asapnya mengangkasa

meninggalkan jejak riak putih yang hanya sejenak

burung kecil datang menggoda tiba-tiba saja

mencoba hinggap namun terkesan ragu

lalu menjauh namun tak berpaling

kembali menyusur jejak riak-riak berbuih putih

disedot dan diselip di bibir paruh bercampur liur

urung keluh sampai kokoh

karena ikhlas di situ bertahta

untuk bekal bilik hangatnya...

bilik hangat yang tak murah

selepas itu,

diliriknya lagi wadah besi putih, hitam asapnya mengangkasa

meninggalkan jejak riak putih yang juga masih sejenak

mencoba hinggap namun terkesan ragu

lalu menjauh namun tak berpaling

dan...

kembali dianya mengudara bersama tegar sayapnya

sebab dia hanya walet sederhana...

SM, 011010

Minggu, 04 Juli 2010

Jejak Naskah Moloku Kie Raha

pelangi menyambut dengan senyum merekah
suara merdu di balik mikrofon menyapa ramah
menyeru untuk tetap tenang sampai lampu aba-aba menyala
dan...lelah yang sedari tadi sontak berubah cerah
oleh panorama gamalama bersama awan dia bercengkrama

saya tak sendiri
kali ini bersama sang guru researchku merangkap guide resmi
serta seperangkat alat2 yg sedikit berat dan mencolok
kusebut mereka "tidore san"
(batinpun membisiki optimis: mari bertualang!)

senandung seribu pulau kini merekah sudah
teringat kembali masa sekolah
tentang panorama ternate-tidore ditelan sejarah
saat portugis menjajah nusantara
kini kujejak sempurna

atas nama jejak naskah yg menuju punah
berjalan kami dengan terengah
tak perlu keluh karena lelah
menyusur remah roti Islam nusantara yang penuh kisah
demi memoar eksotika bukti sejarah
di bumi moloku kie raha

indah nian para penganjur risalah menyalin noktah asa
di tumpukan kertas yang termakan abad
di suasana yang memaksa khidmat ketika naskah telah dibuka
jejak rayap tak lupa hadir menjadi saksi tradisi
meski tetap harus waspada...
sebab mistik, tarikat, azimat dll dibincang beralas syariat
lebih baik diam saja untuk ikhlas para leluhur naskah katanya
rica bolo gura masahu dedo-dedo
lamasahu dedo-dedo
(jika hanya pedih bisa langsung hilang
jika sakit, lama baru bisa hilang)
begitu kita dikisah bagi mereka yang hiraukan petuah

padamu bumi risalah...
bagimu bumi kharisma...
dariimu bumi sejarah...
ada kutemu konstalasi toleransi...
pada falsafah yang tertaut di simbol deret pulaumu
torang samua basodara
mari selalu berkisah kasih bersama
seiring seirama....
moi uwa ngone bato fomaku gosa laha-laha
rubu-rubu rame-rame yo haso dadikuae
(kita ini satu baku bawa baik-baik
mari kita berkumpul mengikat makna bersama-sama)
di sini di bumi anging mammiri
selalu merindu menjejak lagi bumi rempah moluko kie raha
pada sempat yang selalu dinanti...
semoga masih dengan ramah yg sama tentu saja!

Makassar, May 15, 2010

Kamis, 15 April 2010

Dedikasi Ikhlas Beramal

Menapaki jalan di sela mawar
Asa tak boleh lusuh karena nyata ada
Duri sepanjang langkah hingga entah mungkin layak ada
Agar lena tak mampu bersuara
karena hidup : melangkah, berlari, menjangkau, meraih...
mungkin sesekali terhempas tapi tepi pasti ada

Dan ketika cahaya menunjuk kita
Meski masih di bawah kelopak
Namun kesturi semerbak hingga ke rumah
Sampailah mungkin berita diterbangkan angin mengukir senyum
Bahkan Katanya...
di suasana yang mungkin tak terawasi
ada ditemu bayang-bayang tautan hati
ehem...ehem...

Lalu Kita disini,
Bersua wajah-wajah bersahaja
meniti jejak-jejak mimpi bersama
samar namun berpelangi
di dedikasi luhur pada wajah-wajah sang pengabdi
menakar potensi atas nama 20 persen berikut yang dinanti


gerbang itu bertahtakan telaga berhulukan embun asa hidup
karena di balik dimensi simbol itu kami sadar....
di sana ada nilai dasar makna pengabdian
di antara tetesan keringat, hidup pas-pasan dan baju KORPRI...


untukmu nusa bangsaku
untukmu negeriku
untukmu kebangganku
untukmu tanah tumpah darahku
ijinkan kami bicarakan noktah-noktah penyambung hidup
pada semangat yang tercermin pada korps pegawai negeriku
relakan keringat ini kutetes pasrah
pada dedikasi ikhlas yag kau tawarkan
biarkan pula jejak mimpi ini terukir sempurna
pada pola sistem yang kau terapkan
biarkan itu menjadi apa adanya
karena di dalam hati kami menetes darah-darah juang penuh makna
atas nama korps negara, sedikit rupiah dan ikhlas beramal.......

Makassar, 28 Maret 2009
in collaboration with: ....

Jumat, 05 Februari 2010

Sekelumit Field Note di Kota Injil

menikmat hujan di remang malam dengan segelas teh hangat!
panorama rindu sesekali meretas asmara,
dan alunan musik paksa jemariku ikut meraba tempo
ketukan demi ketukan dari bangku paling sudut
cafe pelataran sanggeng!
menambah eksotik malamku di ibukota keriting barat...

bertutur mereka para mutiara hitam di kota lahirannya
aksen tegas kejar mengejar terengah-engah, cuma dengan satu nafas!
fokusku sedikit saja tak boleh lalai
demi pahamkan makna untuk sesat yang semoga saja tak perlu tercoret
di catatan harianku! untuknya kuberimprovisasi sebisanya
atas nama totalitas kedinasan diresearch pertamaku
hahaha... senyumku, gundahku, gembiraku, abdiku, petualanganku!
di sini! di kota Injil Manokwari.

tak ada kawan, tak ada kerabat, tak ada 3G, tak ada Camelia!
hari pertamaku diwarnai maklumat berulang-ulang
atas nama penculikan, penipuan dan gempa bumi
dan setiap sambutan yang nyaris tak hadirkan ramah
namun tegarku menuntun paksa semangatku
membangkitkan kemandirianku, karena aku lelaki!
hehehe....insting peneliti "teruji" nyaris sempurna
di sini! di kota Injil Manokwari.

Perlahan yang tak malu-malu: Ku Hendak Berbisik!
Terima Kasih Bapak Koordinator!

setelah matahari terbenam,
selaksa bukit-bukit kecil dan gunung2
membungkus diri mereka dengan bayangan,
sejarah berdiri di hadapan altar malam.
duduk sendiri sosok asing dengan sekaleng nescafe latte.
dalam suara yg nyaris tak terdengar ia berkata:
'salam sejahtera bagimu, ibukota keriting barat!

Manokwari, Papua Barat: 24 Januari 2010

Kamis, 14 Januari 2010

DIA CAMELIA

Kubayangkan Cameliaku Mengenakan Jaket putih yang masih baru
dengan sedikit bercak noda di pundak kanannya,
rambutnya lurus tergerai!
Aku Menyukainya karena disana tawarkan wangi bunga.
Bersama dengan keyakinan yang kurangkai sedikit-demi sedikit!
dan petunjuk itu masih kumencari
sampai benar-benar tak terganti Cameliaku di dalam hati.
Maafkan aku Camelia.

Mks, 08 Januari 2010 On FB..
selamat datang