Kamis, 15 April 2010

Dedikasi Ikhlas Beramal

Menapaki jalan di sela mawar
Asa tak boleh lusuh karena nyata ada
Duri sepanjang langkah hingga entah mungkin layak ada
Agar lena tak mampu bersuara
karena hidup : melangkah, berlari, menjangkau, meraih...
mungkin sesekali terhempas tapi tepi pasti ada

Dan ketika cahaya menunjuk kita
Meski masih di bawah kelopak
Namun kesturi semerbak hingga ke rumah
Sampailah mungkin berita diterbangkan angin mengukir senyum
Bahkan Katanya...
di suasana yang mungkin tak terawasi
ada ditemu bayang-bayang tautan hati
ehem...ehem...

Lalu Kita disini,
Bersua wajah-wajah bersahaja
meniti jejak-jejak mimpi bersama
samar namun berpelangi
di dedikasi luhur pada wajah-wajah sang pengabdi
menakar potensi atas nama 20 persen berikut yang dinanti


gerbang itu bertahtakan telaga berhulukan embun asa hidup
karena di balik dimensi simbol itu kami sadar....
di sana ada nilai dasar makna pengabdian
di antara tetesan keringat, hidup pas-pasan dan baju KORPRI...


untukmu nusa bangsaku
untukmu negeriku
untukmu kebangganku
untukmu tanah tumpah darahku
ijinkan kami bicarakan noktah-noktah penyambung hidup
pada semangat yang tercermin pada korps pegawai negeriku
relakan keringat ini kutetes pasrah
pada dedikasi ikhlas yag kau tawarkan
biarkan pula jejak mimpi ini terukir sempurna
pada pola sistem yang kau terapkan
biarkan itu menjadi apa adanya
karena di dalam hati kami menetes darah-darah juang penuh makna
atas nama korps negara, sedikit rupiah dan ikhlas beramal.......

Makassar, 28 Maret 2009
in collaboration with: ....
selamat datang