Sabtu, 12 Desember 2009

Teka-Teki Esok Hari Mungkin Temaram Mungkin Benderang

coba dibincang menyoal wanita
pada dedikasi hidup fatamorgana penuh prahara
hadirkan angan hitam dan putih
dengan lelaki bergetar pula
ingin dimengerti katanya begitu
khawatirkan selalu pertambahan usianya
pada air matanya dia mengadu
tak akan pernah habis kisahnya
karena Ibu juga wanita
punyai surga di kakinya!

dibincang juga soal lelaki
tanggung jawab nakhoda dibebankan padanya
mau tak mau mesti peduli urung keluh
meski dengan wanita mata tak lepas menunggu bosan
sentak tergetar meledak-ledak bahkan berontak dalam sempak
ekspresi kedirian yang beragam jika diukur karena dompetnya
ada juga yang santun, sholeh sampai sok alim
tak percuma ritual jumat disematkan padanya


dibincang pula tentang laki-puan
tak jarang ada sandiwara di sana
bahkan sisakan luka, air mata, dendam juga bahagia
kali ini hati bicara lantang...
setia sampai akhir kebutuhannya!
menuju sakinah, mawaddah wa rahmah!
meski tak ada yang tahu cerita berujung apa, kapan, bagaimana, dimana, mengapa!
karena teka-teki esok hari mungkin temaram mungkin benderang.


Abu Muslim Ibnu Malik aL-Bugisy
Makassar, 28 Agustus 2009

0 komentar:

Posting Komentar

selamat datang