Rabu, 30 Desember 2009

ADA-ADA SAJA !

Ketika aku hanya bisa
bisa katakan suka pada kamu
pada kamu pun ku tak harus paksa
paksa jawab keinginanku
keinginanku yang sebatas perasaan
perasaan yang tak bisa kuwakilkan
kuwakilkan pada sekuntum bunga atau mawar indah
sekuntum bunga atau mawar indah itu belumlah cukup
belumlah cukup untuk memuat segenap rasa
segenap rasa yang terpendam
terpendam di dalam qalbu
qalbu yang di dalamnya ada: ... !

Ada-Ada Saja!


Makassar, 30 Desember 2ribu9

didedikasi oleh dan untuk sang BUNGKO!


Sabtu, 26 Desember 2009

Sketsa Dua Puluh Enam

D ia yang kini terasa begitu berbeda
U rung kulepas genggam sebelum sempurna
A aaaakhhh, sisi kesederhanaanku lepas kendali

P adahal pernah dia teriak lantang
U ntuk hadirkan bahagianya hanya untukku
L ambat laun kini teratur mundur dan nyaris terlewatkan
U ntuknya bukan kutak bersambut
H anya saja tidak terkomunikasi baik (jaimku-jaimnya)

E engkau kini hanya bisa kusandarkan kemuning
N iat baik adalah utama kulontarkan
A ku dan kamu perlu banyak bertasbih
M eyakinkanmu dan meyakinkanku!

(Karena semuanya lebih dari sekadar "have fun!")

Makassar, 26 Desember 2009
(Pukul 00.01 wita)

Sabtu, 12 Desember 2009

Karena Romantis Masih ada Banyak

erotisme itu begitu syahdu kelihatannya
karena padanya ada tasbihan makna sebegitu dalamnya
ingin beri ketegasan
dan kita butuh itu
ingin sampaikan keluhan
dan kamu ingin itu
ingin suarakan introspeksi
dan aku sangat suka itu.

semakin keras alunan itu
semakin dalam karakternya menyeru deras
respon tubuhkupun ikut berdendang menikmatinya

kalau ini cerita hati
ceritanya sudah cukup lumrah
jika ini kisah cinta
ceritanya mungkin biasa
tapi ini hanya lenong sederhana
di pijakan asas sederhana
terima kasih sederhana

yang tersisa adalah eksotis
dan eksotis itu romantis!
tapi romantis bukan hanya pada yang eksotis
karena romantis itu masih ada banyak

Makassar, 24 November 2009

Cahaya Benteng Kebaikan


kata kususun singkat pd dinding postinganmu
maksud hati hanya mengisi kesendirianku
namun berbalik alihkan perhatianku
pada beberapa akun yg muat cahayamu
membawaku pada tegur sapa yg begitu akrab

ya...
proses itu sebenarnya singkat
tapi implikasinya padat
sisakan moment abadi
di proses sejarah sang nagabhoenar

sungkan awalnya
ciptakan kebahagiaan lanjutannya
hadirkan kemanjaan lahirkan tawa
menuju euforia anak muda
entah apa itu namanya
karena seolah susunan kata ungkapkan rasa
tak lagi dibutuhkan
begitu dekat begitu nyata!

hingga pada akhirnya:
di konsep tautan hati yang seharusnya tak melawan takdir,
ada tersimpan sikap saling menghargai yg belokkan semuanya!

menujumu cahaya benteng kebaikan; cukup dimaknai dengan cerita singkat (abadi)

karena sulit kulupakan:
senyum yg menurutmu tak kulihat
catut jemariku yg tak lagi kau maknai sakit
dan makna tunduk yg misterius itu!
dan semua tentang dirimu...
yang tersisa hanyalah rasa yg tertahan sempurna!

sudahlah....!
maafku kutahu tak cukup redakan kegundahannmu!

terakhir:
yang sebenarnya tak perlu kau tahu:
di sini dit4 yg berbeda, ku menanti di keadaan tak boleh menunggu!
reinkarnasi cahaya benteng kebaikanku!
entah!

makassar, 02 Juli 2009

Teka-Teki Esok Hari Mungkin Temaram Mungkin Benderang

coba dibincang menyoal wanita
pada dedikasi hidup fatamorgana penuh prahara
hadirkan angan hitam dan putih
dengan lelaki bergetar pula
ingin dimengerti katanya begitu
khawatirkan selalu pertambahan usianya
pada air matanya dia mengadu
tak akan pernah habis kisahnya
karena Ibu juga wanita
punyai surga di kakinya!

dibincang juga soal lelaki
tanggung jawab nakhoda dibebankan padanya
mau tak mau mesti peduli urung keluh
meski dengan wanita mata tak lepas menunggu bosan
sentak tergetar meledak-ledak bahkan berontak dalam sempak
ekspresi kedirian yang beragam jika diukur karena dompetnya
ada juga yang santun, sholeh sampai sok alim
tak percuma ritual jumat disematkan padanya


dibincang pula tentang laki-puan
tak jarang ada sandiwara di sana
bahkan sisakan luka, air mata, dendam juga bahagia
kali ini hati bicara lantang...
setia sampai akhir kebutuhannya!
menuju sakinah, mawaddah wa rahmah!
meski tak ada yang tahu cerita berujung apa, kapan, bagaimana, dimana, mengapa!
karena teka-teki esok hari mungkin temaram mungkin benderang.


Abu Muslim Ibnu Malik aL-Bugisy
Makassar, 28 Agustus 2009

Bilik Merah Kuning Hitam


enam daun jendela kubiarkan menganga
untuk hadirkan sejuk di sendiriku
tidak ada yang melihatku buka bajuku
tidak pula ada yang harus menutup matanya
tidak perlu ada yang mengusik diriku
tidak juga ada yang mengusik dirimu
senyap yang begini ini aku suka

enam daun jendela kubiarkan menganga
agar suntuk di libur lebaranku sedikit menjauh
tidak ada bising ribut yang harus buyarkan konsentrasiku
tidak pula kubenci makhluk ilalang yang sedang berdendang ria
damai seperti ini yang aku suka

Sinjai, 29 November 2009
selamat datang